Archive for Februari 2011
Daftar Nilai Kelas X4 | ||||||||||||||||||
SMA Harapan Bangsa | ||||||||||||||||||
No | Nama | Column1 | Nama Belakang | Nilai Tugas | Kuis | Nilai UTS | Nilai UAS | Nilai Avektif | Nilai Akhir | Keterangan Lulus | Column2 | Column3 | Column4 | Column5 | Column6 | Column7 | Column8 | Column9 |
1 | Budi | Budi anDuk laSat | anDuk laSat | 80 | 88 | 67 | 84 | 80 | 80 | LULUS | budi anduk lasat | BUDI ANDUK LASAT | Budi Anduk Lasat | |||||
2 | Eka | Eka PamBudI BaYU | PamBudI BaYU | 82 | 90 | 65 | 87 | 80 | 81 | LULUS | eka pambudi bayu | EKA PAMBUDI BAYU | Eka Pambudi Bayu | |||||
3 | Tio | Tio PamunGkaS dWi | PamunGkaS dWi | 74 | 45 | 88 | 84 | 78 | 73 | LULUS | tio pamungkas dwi | TIO PAMUNGKAS DWI | Tio Pamungkas Dwi | |||||
4 | Hanafi | Hanafi reStIAna PuTra | reStIAna PuTra | 73 | 86 | 95 | 90 | 89 | 86 | LULUS | hanafi restiana putra | HANAFI RESTIANA PUTRA | Hanafi Restiana Putra | |||||
5 | Nifa | Nifa nilAmSAri LesTARi | nilAmSAri LesTARi | 95 | 47 | 73 | 65 | 87 | 70 | TIDAK LULUS | nifa nilamsari lestari | NIFA NILAMSARI LESTARI | Nifa Nilamsari Lestari | |||||
6 | sutiyoso | sutiyoso aNggORo wIjOyO | aNggORo wIjOyO | 76 | 67 | 98 | 68 | 65 | 77 | LULUS | sutiyoso anggoro wijoyo | SUTIYOSO ANGGORO WIJOYO | Sutiyoso Anggoro Wijoyo | |||||
7 | Nafi | Nafi seTIaNa NamNUng | seTIaNa NamNUng | 64 | 55 | 66 | 93 | 80 | 70 | TIDAK LULUS | nafi setiana namnung | NAFI SETIANA NAMNUNG | Nafi Setiana Namnung | |||||
8 | Anto | Anto peRMAna EkA | peRMAna EkA | 87 | 65 | 90 | 62 | 65 | 76 | LULUS | anto permana eka | ANTO PERMANA EKA | Anto Permana Eka | |||||
9 | Oktavia | Oktavia AuGUs JuLiana | AuGUs JuLiana | 88 | 98 | 56 | 71 | 78 | 78 | LULUS | oktavia augus juliana | OKTAVIA AUGUS JULIANA | Oktavia Augus Juliana | |||||
10 | Putri | Putri SuCi SeLamanYa | SuCi SeLamanYa | 93 | 45 | 57 | 84 | 98 | 70 | TIDAK LULUS | putri suci selamanya | PUTRI SUCI SELAMANYA | Putri Suci Selamanya | |||||
11 | Ramadani | Ramadani AhmAD wIlDan | AhmAD wIlDan | 68 | 67 | 60 | 78 | 86 | 68 | TIDAK LULUS | ramadani ahmad wildan | RAMADANI AHMAD WILDAN | Ramadani Ahmad Wildan | |||||
880 | 11 | 98 | ||||||||||||||||
1. “Memory External”
Cara ini adalah yang paling sering dilakukan & sangat efektif. Menggunakan kertas kecil, sehingga memudahkan saat misi mencontek dilakukan. Cara ini memiliki resiko yg tidak terlalu besar. Mengapa? Kerena dengan ukuran kertas yg kecil, pergerakan saat mencontek tidaklah terlalu membuat guru curiga & juga cukup mudah menghilangkan barang bukti jika guru curiga. Jika guru mulai mencurigai kita, kita bisa langsung meremas” kertas tersebut & membuangnya jauh” atau bisa kita sembunyikan di sepatu/kaos kaki. Namun semua itu haruslah dilakukan dengan sangat cepat & hati”. Cara ini tidak disarankan untuk yang duduk di depan karena sangat beresiko tinggi.
2. “Hardisk”
Cara ini sangatlah beresiko tinggi. Tingkat kegagalannya juga besar. Cara ini hanya dipakai oleh pelajar yg malas (malas belajar maupun malas bikin contekan ) & mempunyai nyali tinggi. Cara ini sangat beresiko & mempunyai tingkat kesulitan yg tinggi karena butuh meja berkolong, harus membolak-balik halaman, menimbulkan suara & pergerakan yg mencurigakan. Jika ketahuan gurupun sangatlah sulit menghilangkan jejak & urusannya bisa panjang. Lagi-lagi cara ini sangat tidak disarankan bagi yg duduk depan.
3. “Sharing & Security”
Nah cara ini juga termasuk yang paling sering dilakukan di kelas ane. Dalam cara ini ada 2 tokoh yaitu server & client. Kelas bagaikan sebuah jaringan komputer. Server haruslah orang yg pintar dalam suatu mata pelajaran. Server bertugas membagi jawaban yg ia tahu kepada para client. Di dalam kelas haruslah terdapat banyak server untuk berbagai pelajaran. Karena jika hanya mengandalkan 1 server, daya jangkaunya sangat sempit. Cara penyebaran jawaban bisa melalui sobekkan kertas, finger code (jika soal pilihan ganda), ataupun peer 2 peer (melalui percakapan tanpa suara) Cara ini tidak akan berjalan baik jika ada murid yg pelit/tukang ngibul. Cara ini butuh waktu yg cukup lama karena butuh waktu yg cukup lama karena harus melewati beberapa tahapan yaitu, proses “upload” jawaban oleh server, “download” jawaban oleh client, & proses penyebaran jawabannya. Cara ini dapat diaplikasikan untuk yang duduk depan. Resiko ketahuannya tergantung pada kekompakkan & kekreatifan dlm menyebarkan & menerima jawaban.
4. “Mbah Google”
Cara ini bermodalkan hp & pulsa. Sebenarnya cara ini sama dengan cara no 3, bedanya cuma teknologi yg dipake lebih canggih & modern. Tapi resiko kegagalannya lumayan besar. Apalagi klo ketahuan & diambil guru tuh hp bisa” pindah kepemilikan & urusannya bisa lebih panjang dari no. 3.
5. “Spy Shot”
Cara ini digunakan jika teman sebangku anda pelit. Anda harus mempunyai mata yg tajam & memanfaatkan waktu secepat mungkin utk melakukannya. Cara ini kurang efektif karena biasanya orang yg pelit berusaha semaksimal mungkin utk menyembunyikan jawabannya. Dia juga punya trik” yg membuat anda tidak dpt melihat/meniru jawabannya.
6. “Poto Kopi”
Cara ini banyak digunakan oleh para pelajar yg malas membuat contekan. Biasanya mereka mem poto kupi buku cetak / catatan. Biasanya buku/catetan difotocopy perkecil 30-40 kali.
7. “Hi-Tech”
7. “Hi-Tech”
Sekarang sudah jamannya teknologi. Semua sudah terkomputerisasi. Begitupun dengan mencontek. Sebenarnya cara ini sama dengan cara no. 4, bedanya hanya cara ini tdk membutuhkan pulsa. Jaman sekarang mencontek dapat menggunakan alat” canggih seperti hp ataupun jam tangan, dll. Untuk soal matematika & eksak bisa menggunakan kaluklator hp. Untuk soal b. ing/bhs asing lainnya bisa menggunakan kamus di hp. Untuk soal hafalan bisa menggunakan notes di hp. Bahkan temen ane ada yg punya jam tangan yg bisa masukin contekan.
8. “Cari Inspirasi di WC”
Cara ini cara yg cukup ampuh jika kita sudah mentok & gak punya contekan. Biasanya anda harus bekerjasama menaruh buku/catetak/contekan lainnya di WC (tentunya di tempat yg tersembunyi). Jika anda bener” sudah mentok barulah anda pergi ke WC utk melihatnya. Jangan beramai-ramai pergi ke WC karena akan membuat guru curiga. Tapi cara ini sudah banyak diketahui oleh guru, jd sebaiknya berhati” lah!
9. “Ngebatik”
Alkisah, di sebuah desa, ada seorang ibu yang sudah tua, hidup berdua dengan anak satu-satunya. Suaminya sudah lama meninggal karena sakit. Sang ibu sering kali merasa sedih memikirkan anak satu-satunya. Anaknya mempunyai tabiat yang sangat buruk, yaitu suka mencuri, berjudi, mengadu ayam, dan banyak lagi. Ibu itu sering menangis meratapi nasibnya yang malang. Namun, ia sering berdo’a kepada Tuhan.
“Tuhan, tolong sadarkan anakku yang ku sayangi supaya tidak berbuat dosa lagi. Aku sudah tua dan ingin menyaksikan dia bertaubat sebelum aku mati.”
Namun, semakin lama, si anak semakin larut dalam perbuatan jahatnya. Ia bahkan sudah sangat sering keluar masuk penjara karena kejahatan yang dilakukannya. Suatu hari, ia kembali mencuri di rumah penduduk desa. Namun malang, dia tertangkap. Kemudian, dia di bawa ke hadapan raja untuk diadili dan dijatuhi hukuman pancung. Keputusan itu diumumkan ke seluruh desa. Hukuman akan dilakukan keesokan hari di depan rakyat desa dan tepat pada saat lonceng berdentang menandakan pukul enam pagi. Berita hukuman itu sampai ke telinga sang ibu. Dia menangis meratapi anak yang dikasihinya dan berdo’a berlutut kepada Tuhan, “Tuhan, ampuni anak hamba, biarlah hamba yang sudah tua ini yang menanggung dosanya.”
Dengan tertatih-tatih, dia mendatangi raja dan memohon supaya anaknya dibebaskan. Tetapi, keputusan sudah bulat, anaknya harus menjalani hukuman. Dengan hati hancur, ibu kembali ke rumah. Tak hentinya dia berdo’a supaya anaknya diampuni dan akhirnya dia tertidur karena kelelahan. Dan dalam mimpinya, dia bertemu dengan Tuhan.
Keesokan harinya, di tempat yang sudah ditentukan, rakyat berbondong-bondong menyaksikan hukuman tersebut. Sang algojo sudah siap dengan pancungnya dan anak sudah pasrah dengan nasibnya. Terbayang di matanya wajah ibunya yang sudah tua dan tanpa terasa dia menangis menyesali perbuatannya.
Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba. Sampai waktu yang ditentukan tiba, lonceng belum juga berdentang sudah lewat lima menit dan suasana mulai berisik. Akhirnya, petugas yang bertugas membunyikan lonceng datang. Ia mengaku heran karena sudah sejak tadi dia menarik tali lonceng tapi suara dentangannya tidak ada. Saat mereka semua sedang bingung, tiba-tiba dari tali lonceng itu mengalir darah. Darah itu berasal dari atas tempat di mana lonceng itu diikat. Dengan jantung berdebar-debar, seluruh rakyat menantikan saat beberapa orang naik ke atas menyelidiki sunber darah.
Tahukah anda apa yang terjadi?
Ternyata di dalam lonceng ditemukan tubuh si ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah. Dia memeluk bandul di dalam lonceng yang menyababkan lonceng tidak berbunyi. Sebagai gantinya, kepalanya yang terbentur di dinding lonceng. Seluruh orang yang menyaksikan kejadian itu tertunduk dan meneteskan air mata. Sementara, si anak meraung-raung memeluk tubuh ibunya yang sudah diturunkan. Menyasali dirinya yang selalu menyusahkan ibunya.
Ternyata, pada malam sebelunbya si ibu dengan susah payah memanjat ke atas dan mengikat dirinya di lonceng. Memeluk besi dalam lonceng untuk menghindari hukuman pancung anaknya.
Demikaianlah, sangat jelas kasih seorang ibu untuk anaknya. Betapa pun jahat si anak, ia tetap mengasihisepenuh hidupnya. Marilah kita mengasihi orang tua kita masing-masing selagi kita masih mampu kerena mereka adalah sumber kasih Tuhan bagi kita di dunia ini.
Sesuatu untuk dijadikan renungan untuk kita agar kita selalu mencintai sesuatu yang berharga yang tidak bisa di nilai oleh apapun.
Ambillah waktu untuk berpikir, itu adalah sumber kekuatan.
Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi.
Ambillah waktu untuk berdo’a, itu adalah sumber ketenangan.
Ambillah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan.
Ambillah waktu untuk mencintau dan dicintai, itu adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan.
Ambillah waktu untuk bersahabat, itu adalah jalan menuju kebahagiaan.
Ambillah waktu untuk tertawa, itu adalah musik yang menggetarkan hati.
Ambillah waktu untuk memberi, itu membuat hidup lebih berarti.
Ambillah waktu untuk bekerja, itu adalah nilai keberhasilan.
Ambillah waktu untuk beramal, itu adalah kunci menuju surga.
Gunakan waktu sebaik mungkin, karena waktu tidak akan bisa diputar kembali.
“Tuhan, tolong sadarkan anakku yang ku sayangi supaya tidak berbuat dosa lagi. Aku sudah tua dan ingin menyaksikan dia bertaubat sebelum aku mati.”
Namun, semakin lama, si anak semakin larut dalam perbuatan jahatnya. Ia bahkan sudah sangat sering keluar masuk penjara karena kejahatan yang dilakukannya. Suatu hari, ia kembali mencuri di rumah penduduk desa. Namun malang, dia tertangkap. Kemudian, dia di bawa ke hadapan raja untuk diadili dan dijatuhi hukuman pancung. Keputusan itu diumumkan ke seluruh desa. Hukuman akan dilakukan keesokan hari di depan rakyat desa dan tepat pada saat lonceng berdentang menandakan pukul enam pagi. Berita hukuman itu sampai ke telinga sang ibu. Dia menangis meratapi anak yang dikasihinya dan berdo’a berlutut kepada Tuhan, “Tuhan, ampuni anak hamba, biarlah hamba yang sudah tua ini yang menanggung dosanya.”
Dengan tertatih-tatih, dia mendatangi raja dan memohon supaya anaknya dibebaskan. Tetapi, keputusan sudah bulat, anaknya harus menjalani hukuman. Dengan hati hancur, ibu kembali ke rumah. Tak hentinya dia berdo’a supaya anaknya diampuni dan akhirnya dia tertidur karena kelelahan. Dan dalam mimpinya, dia bertemu dengan Tuhan.
Keesokan harinya, di tempat yang sudah ditentukan, rakyat berbondong-bondong menyaksikan hukuman tersebut. Sang algojo sudah siap dengan pancungnya dan anak sudah pasrah dengan nasibnya. Terbayang di matanya wajah ibunya yang sudah tua dan tanpa terasa dia menangis menyesali perbuatannya.
Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba. Sampai waktu yang ditentukan tiba, lonceng belum juga berdentang sudah lewat lima menit dan suasana mulai berisik. Akhirnya, petugas yang bertugas membunyikan lonceng datang. Ia mengaku heran karena sudah sejak tadi dia menarik tali lonceng tapi suara dentangannya tidak ada. Saat mereka semua sedang bingung, tiba-tiba dari tali lonceng itu mengalir darah. Darah itu berasal dari atas tempat di mana lonceng itu diikat. Dengan jantung berdebar-debar, seluruh rakyat menantikan saat beberapa orang naik ke atas menyelidiki sunber darah.
Tahukah anda apa yang terjadi?
Ternyata di dalam lonceng ditemukan tubuh si ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah. Dia memeluk bandul di dalam lonceng yang menyababkan lonceng tidak berbunyi. Sebagai gantinya, kepalanya yang terbentur di dinding lonceng. Seluruh orang yang menyaksikan kejadian itu tertunduk dan meneteskan air mata. Sementara, si anak meraung-raung memeluk tubuh ibunya yang sudah diturunkan. Menyasali dirinya yang selalu menyusahkan ibunya.
Ternyata, pada malam sebelunbya si ibu dengan susah payah memanjat ke atas dan mengikat dirinya di lonceng. Memeluk besi dalam lonceng untuk menghindari hukuman pancung anaknya.
Demikaianlah, sangat jelas kasih seorang ibu untuk anaknya. Betapa pun jahat si anak, ia tetap mengasihisepenuh hidupnya. Marilah kita mengasihi orang tua kita masing-masing selagi kita masih mampu kerena mereka adalah sumber kasih Tuhan bagi kita di dunia ini.
Sesuatu untuk dijadikan renungan untuk kita agar kita selalu mencintai sesuatu yang berharga yang tidak bisa di nilai oleh apapun.
Ambillah waktu untuk berpikir, itu adalah sumber kekuatan.
Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi.
Ambillah waktu untuk berdo’a, itu adalah sumber ketenangan.
Ambillah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan.
Ambillah waktu untuk mencintau dan dicintai, itu adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan.
Ambillah waktu untuk bersahabat, itu adalah jalan menuju kebahagiaan.
Ambillah waktu untuk tertawa, itu adalah musik yang menggetarkan hati.
Ambillah waktu untuk memberi, itu membuat hidup lebih berarti.
Ambillah waktu untuk bekerja, itu adalah nilai keberhasilan.
Ambillah waktu untuk beramal, itu adalah kunci menuju surga.
Gunakan waktu sebaik mungkin, karena waktu tidak akan bisa diputar kembali.